TAKUT 96 TAKUT 98
Mahasiswa Akan Takut Kepada Dosen Karena Dosen
yang Mengatur nilai mereka
Dosen juga takut kepada Dekan karena Dekan
atasan para Dosen
Dekan takut kepada Rector karena Rector yang
Mengatur gaji Dekan
Rector Takut kepada Menteri karena Menteri
Atasan Rector
Menteri takut kepada Presiden karena Presiden
Adalah Kepala Negara
Presiden takut pada Presiden karena Presiden
takut ketahuan Dosa nya
Tetapi Mereka semua tidak takut kepada Tuhan
Pemberi Kehidupan Dan sumber keselamatan
Oleh : Kevin Olla Pina Putra
MEMORY INDAH
Ingatkah saat itu kau bisikkan kata cinta yang terindah
Kau menjadi kekasih sampai nanti mati
Aku terlalu rapuh untuk mengenang memori memori indah
Aku terlalu sakit untuk melihat wajahmu
Duhai kekasih kau slalu dihatiku
Parafrasa :
Apakah dirimu masih ingat di saat itu kamu membisikkan kata
cinta yang paling indah bagi diriku
Kamu berjanji akan menjadi kekasihku sampai nanti kita telah
tiada
Tapi, aku otakku terlalu rapuh untuk mengenang memori indah
saat bersamamu dulu
Dan hatiku terlalu sakit untuk melihat wajahmu
Duhai kekasihku yang tersayang , kau akan slalu dihatiku
untuk selamanya
Oleh : Septia
Jatuh
Cinta Kepadamu
Jatuh cinta
kepadamu
Padang ilalang
menrayakan kembang putihnya
Musim kemarau
tidak lagi bernyanyi parau
Lantaran gerimis
senja
Mengembalikan
mesim kepada pagi :
Daun dan bunga
bermahkota embun
Jatuh cinta kepadamu
Tidak terbilang jumlahnya
Kata – kata menjadi harapan
Bahkan doa – doa yang tidak
berkesudahan
Dari pagi ke siang
Dari siang ke senja
Dam malam kian meluaskan pandangan
Bahwa aku sedemikian kerdil
Untuk memeluk semesta cintamu
Jatuh cinta
kepadamu
Seorang lelaki menyediakan diri untuk
Disalibkan dengan luka – luka rajam
Seorang lelaki
tetaplah melewati
Lorong – lorong
zaman sekalipun tahu bahwa
Remah – remah roti
di kedua tangan kemulyaannya
Dibalas dengan
lemparan tai
Seorang lelaki yang bernyanyi di
tengah malam
Berteriak
– teriak
Memanggil
– manggil nama
Mu!
Posted by : Surya
Parafrasa
Puisi
“Palu”
Kugenggam palu
Kulantak batu yang retak
tinju kepal tanganku
Ketika dada hangus dibakar
bara riwayat
Menjadi arang kekalahan.
Mereka ingat wajahku cacat
rusuh dirajah runcing puing batu para musuh.
Mereka bilang aku tak butuh
musuh tanpa palu.
Parafrasa :
Pada saat itu ku
genggam palu.
Dan kulantak sebuah batu yang tak retak di tinju
kepal an tanganku.
Pada saat itu ketika
dada ini hangus dibakar oleh bara api riwayat.
Yang telah menjadi
sebuah arang yang menggambarkan kekalahan.
Dan sampai saat ini mereka
masih ingat wajahku yang telah cacat rusuh.
Pada saat dirajah banyak runcing puing batu para pasukan musuh.
Dan saat itu juga mereka
bilang sekarang aku tak butuh lagi
musuh yang tanpa paku.
Posted by : Ari Kusuma Maulana
HAMPA
Sepi di luar. Sepi menekan-mendesak.
Lurus kaku pohonan. Tak bergerak
Sampai ke puncak. Sepi memagut,
Tak satu kuasa melepas-renggut
Segala menanti. Menanti. Menanti. Sepi
.
Tambah ini menanti jadi mencekik
Memberat-mencekung punda
Sampai binasa segala. Belum apa-apa
Udara bertuba. Setan bertempik
Ini sepi terus ada. Dan menanti.
Parafrasa :
(keadaan amat) Sepi di luar (sana).
(Keadaan) Sepi (itu) menekan-(dan) mendesak.
Lurus kaku pohon(-pohon)an (disana).
(pohonan itu) Tak bergerak
Sampai ke puncak (nya). Sepi (itu) memagut(ku),
Tak satu kuasa (pun dapat) melepas-(dan me)renggut(nya
dariku)
Segala(nya hanya) menanti. Menanti. (dan) Menanti (lagi).
(menanti dalam) Sepi.
(di) Tambah (lagi dengan keadaan saat) ini (,) menanti jadi
mencekik (malah)
Memberat(kan dan)-mencekung (kan) punda (kku)
Sampai binasa segala(-galanya). (itu pun) Belum apa-apa
(bahkan) Udara (pun telah) bertuba. Setan (pun) bertempik
(sorak)
Ini (,) (peraan) sepi (ini) terus (saja) ada.
Dan (aku masih tetap) menanti.
Posted by : Ivan Fadila Putra
Tak Pernah Mati Mencintaimu
Langit
masih tersenyum padaku petang ini
Memberi
perlindungannya kepadaku
Kaupun
masih tersenyum padaku saat ini
Karna
aku masih melihatmu menemaniku
Cinta
ini masih kusimpan utuh untukmu
Untuk
memintamu menemani hari-hariku
Aku
masih menginginkanmu di hidupku
Melukiskan
senyuman di bibirku
Aku
memilih sendiri tanpamu
Karna
sendiri membuatku bersamamu
Membuatku
semakin mencintaimu
Kucoba
melihatmu kala aku menutup mata
Kau
masih tersenyum padaku
Ada
untuk mencintaiku
Selalu
mendampingiku
Kucoba
mencarimu di kegelapan
Aku
menemukanmu menungguku
Mengulurkan
tanganmu tuk menggandengku
Kucari
kau di tengah cahaya
Kaupun
masih ada untuk selalu menyita
Seluruh
cintaku
Parafrasa
:
Hari
ini langit yang indah masih selalu tersenyum padaku di hari yang petang ini.
Dia selalu ada untukku memberi kasih sayang dan perlindungannya kepadaku. Kau
begitu indah kaupun selalu terindah masih banyak kenangan kita yang akan
membuatmu tersenyum selalu padaku saat ini. Aku merasa bahagia karna cintamu
yang membuat aku masih melihatmu dan menemaniku disini. Aku selalu menanti dan
berharap kau membalasnya, dan cintaku ini ada kusimpan di dalam hati utuh saat
ini untukmu. Aku ingin kau untuk memintamu menemani aku dan hari-hariku. Jangan
pernah tinggalkanku, aku berharap dan masih menginginkanmu selalu ada di
hidupku. Aku masih ingin semua itu terulang lagi saat kau melukiskan indahnya
senyuman saat itu di bibirku.
Aku bingung mengapa aku lebih memilih untuk
sendiri tanpamu. Aku tak ingin rasa sakit ini terulang untuk kesekian kalinya
karena mungkin sendiri membuatku tenang dan berangan bersamamu. Jangan pernah
lupakan aku dan kenangan kita karena kasih sayangmu membuatku semakin
mencintaimu dan merinudukanmu
Posted by :Sherly
bedakan parafrasanya dengan puisi asli dengan menggaris bawah atau merubah warna font
BalasHapuskembangkan kata-kata bantu lebih luas, sehingga puisi menjadi lebih mudah dipahami